Peran Besar Hatsune Miku dalam Lahirnya Grup Duo Yoasobi

Tokoh anime pastinya berperan penting dan berpengaruh dalam cerita di dunia animenya. Selain itu, dalam perjalanannya, tokoh karakter anime biasanya memiliki fase-fase perkembangan yang menarik. Bahkan, sifat dan perjalanan mereka sering kali membuat suatu anime disukai banyak orang. Tidak mengherankan jika banyak karakter anime yang memberikan inspirasi bagi para penontonnya di dunia nyata. Maka dari itu, wajar jika setiap penggemar anime memiliki karakter favorit yang terasa mampu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik setelah mengambil pelajaran dari perjalanan sang tokoh.

Fenomena serupa juga terjadi pada karakter Vocaloid, sebuah perangkat lunak yang menghasilkan suara nyanyian perempuan, lengkap dengan representasi visual seperti avatar ikonik Hatsune Miku. Ternyata, Hatsune Miku memiliki peran besar dalam terbentuknya duo grup J-pop terkenal saat ini, YOASOBI. Siapa sangka, Hatsune Miku memainkan peranan penting tersebut, seperti yang diungkapkan langsung oleh Ayase, produser YOASOBI.

Dalam wawancara terbaru di Zach Sang Show, Ayase mengungkapkan bahwa Vocaloid dan Hatsune Miku menyelamatkan hidupnya pada salah satu masa tergelap dalam hidupnya. Ayase bercerita bahwa ia dulu merupakan vokalis sebuah band punk rock/hardcore. Namun, setelah band tersebut bubar, hidupnya hancur: ia kehilangan penghasilan, layanan dasar seperti listrik dan air diputus, serta mengalami putus cinta setelah sembilan tahun berpacaran.

Dalam masa-masa sulit itu, Ayase menemukan pelarian melalui dunia Vocaloid.

"Saat itu, saya adalah vokalis band punk rock dan hardcore yang berat. Vocaloid adalah hal terakhir yang ada di pikiran saya. Namun setelah band bubar, saya ditinggalkan sendirian. Saya tidak punya uang, hanya beberapa pekerjaan paruh waktu, dan hidup saya benar-benar di titik terendah. Semua layanan dasar seperti listrik, air, gas diputus. Bahkan, pacar yang sudah sembilan tahun bersama saya meninggalkan saya. Itu adalah masa tersulit dalam hidup saya, dan saat itulah saya pertama kali bertemu Vocaloid dan Hatsune Miku," kenang Ayase dengan penuh semangat.

Saat ia semakin mendalami dunia musik melalui Vocaloid dan Hatsune Miku, takdir membawanya bertemu Ikura. Bersama, mereka membentuk YOASOBI grup yang kini dikenal luas. Pertemuan dengan Ikura menjadi titik balik yang mengubah hidup Ayase selamanya.

"Hal luar biasa dari Vocaloid adalah Anda bisa membuat musik hanya dengan komputer. Saat itu, saya tidak punya teman, tidak punya pacar, tidak punya uang, tapi saya masih punya PC. Dari situlah saya mulai menggubah musik. Saya tidak bisa meninggalkan musik, dan lewat dunia Vocaloid, saya bertemu banyak orang. Saya bertemu Ikura, kami membentuk YOASOBI, dan itulah yang membawa saya ke posisi saya hari ini. Jadi bisa dibilang, Hatsune Miku benar-benar menyelamatkan hidup saya. Dia adalah pahlawan saya," ujarnya.

Selain itu, Ayase dan Ikura berbicara tentang esensi YOASOBI: mengubah novel menjadi lagu. Ayase mengungkapkan bahwa sejak dulu ia bermimpi menjadi vokalis, mimpi yang kini tetap ia kejar melalui proyek solonya. Namun, siapa sangka justru berkat suara unik Ikura, mereka berhasil menciptakan lagu-lagu J-pop terbaik.

Sementara itu, Ikura berbagi bahwa musik Ayase memungkinkannya menemukan nuansa dalam suaranya yang belum pernah ia jelajahi sebelumnya. Menariknya, Ayase juga mengungkap bahwa ia telah menggubah lagu hit berjudul Idol bahkan sebelum ditawari untuk menjadikannya lagu tema anime Oshi no Ko terdorong oleh ketertarikannya pada cerita aslinya.

Ketika ditanya tentang posisi mereka sebagai salah satu eksponen besar J-pop saat ini, keduanya tertawa. Ayase menyebutkan bahwa mereka tidak merasa terbebani untuk mewakili J-pop, meski mengakui bahwa berkat "Idol" serta tur mereka di Asia dan Amerika Serikat  meskipun dari sisi bisnis tur Yoasobi tidak memuaskan dan bahkan merugi tapi mereka telah mencapai banyak pencapaian bersejarah, seperti menembus lebih dari satu miliar streaming gabungan di YouTube dan Spotify, serta mendapatkan sertifikasi Diamond di Jepang.

"Sebagai artis Jepang, kami sudah memecahkan banyak rekor. Kami sudah melakukan tur Asia dan Amerika. Sebagai orang Jepang, kami bangga akan itu. Tapi di Jepang masih banyak artis keren lainnya. Kami percaya diri, tapi tetap mengakui bahwa ada banyak seniman hebat lain di luar sana," ujar Ayase.

YOASOBI juga tidak terlalu mempermasalahkan anggapan publik bahwa mereka membawa beban besar untuk J-pop di mata dunia. Menurut Ayase, mereka hanya berusaha melakukan yang terbaik.

"Saat ini, kami hanya ingin melakukan yang terbaik yang kami bisa," jelas Ayase.

Ikura juga berbagi kegembiraannya atas pertumbuhan musik J-pop di dunia internasional, mengingat pengalaman konser mereka di Los Angeles:

"Kami melihat sendiri bagaimana musik pop Jepang bisa membuat penonton internasional tergila-gila," tambah Ayase.

Namun, dibalik semua kesuksesan itu, peran Hatsune Miku dalam terbentuknya YOASOBI tetap tidak bisa dilupakan. Pertemuan Ayase dan Ikura, yang terasa seperti takdir, menjadi pondasi utama bagi perjalanan mereka hingga saat ini. YOASOBI sendiri memiliki keinginan kuat untuk terus berbagi dan menyampaikan pesan kepada dunia tentang betapa luar biasanya musik J-pop, serta mendorong genre ini untuk semakin diterima luas di berbagai belahan dunia.


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال