YOASOBI Mengalami Kerugian Selama Tour Konser Internasional

Banyak artis tentu akan sangat senang dan bangga jika karyanya tidak hanya dikenal di negaranya saja, tetapi juga di berbagai penjuru dunia. Hal tersebut juga berlaku bagi para penyanyi, yang pastinya memiliki mimpi untuk memiliki penggemar dari berbagai negara dan dikenal secara internasional. Selain kepopuleran yang meningkat, jangkauan penggemar yang lebih luas juga berpotensi meningkatkan pendapatan mereka.

Namun, menjadi penyanyi yang terkenal secara internasional bukanlah pekerjaan mudah. Persaingan yang ketat dengan penyanyi lain yang memiliki impian serupa membuat perjalanan ini penuh tantangan. Tak sedikit penyanyi yang akhirnya harus mengubur mimpinya karena sulitnya menembus pasar global. Bahkan bagi mereka yang berhasil mendapatkan popularitas internasional, hal tersebut belum tentu menjamin keuntungan finansial, seperti yang dialami oleh superduo musik terkenal asal Jepang, YOASOBI.

Sepertinya, kesuksesan internasional tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan finansial. Menurut laporan dari Asahi Shimbun, YOASOBI mengalami kerugian dalam konser mereka di luar Jepang, tetapi mereka tetap bertekad untuk melanjutkan tour internasionalnya. Yohei Yashiro, produser grup di Sony Music Entertainment, menjelaskan bahwa meskipun tidak menguntungkan, memperluas jangkauan ke luar Jepang adalah langkah penting bagi perkembangan mereka sebagai artis."Bermain di tempat baru dan mendapatkan tepuk tangan adalah sesuatu yang memuaskan sebagai seorang seniman," kata Yashiro. 

Selain itu Yashiro juga menyebutkan bahwa industri musik Jepang telah bekerja keras selama beberapa dekade, dan sekarang giliran mereka untuk membawa musik Jepang lebih jauh."Pengalaman itu membantu menciptakan hal-hal baru. Jika kamu tidak keluar dari zona nyaman, cepat atau lambat kamu akan mandek." Ungkapnya

Tidak diragukan lagi bahwa YOASOBI adalah salah satu grup Jepang paling populer saat ini. Lagu-lagu mereka terus mendapatkan sertifikasi dari Recording Industry Association of Japan (RIAJ), dengan Shukufuku dan Ano Yume wo Nazotte mencapai Triple Platinum, serta hit terbaru mereka, Adventure, yang baru saja mendapatkan Platinum. Popularitas internasional mereka sangat terbantu oleh lagu-lagu pembuka anime.

Anime memang menjadi salah satu faktor utama yang memperkenalkan musik Jepang ke dunia. Lagu berjudul Idol, yang digunakan sebagai lagu opening anime Oshi no Ko Season 1 (2023), menjadi lagu tercepat yang meraih sertifikasi Diamond dalam sejarah RIAJ sejak sistem penghitungan streaming dimulai pada 2020, dan berhasil mencapainya dalam waktu kurang dari setahun. Lagu ini telah diputar lebih dari satu miliar kali di Spotify dan YouTube. Menurut International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), Idol adalah lagu terlaris ke-19 di dunia pada tahun 2023. Penggemar YOASOBI kini bisa menantikan lagu opening anime Witch Watch, Watch Me!, yang sudah dapat didengar dalam trailer terbaru animenya.

Semakin banyak artis Jepang yang mulai melirik pasar internasional. Ayase, komposer YOASOBI, merasa bahwa sekarang adalah waktunya untuk menghapus batas antara musik Jepang dan dunia. "Saat saya pergi ke Little Tokyo dan melihat antrean di toko-toko budaya Jepang, saya merasa bahwa kita harus mengambil langkah pertama," katanya dalam wawancara dengan The First Times. "Untuk waktu yang lama, di Jepang ada anggapan bahwa musik luar negeri adalah yang terbaik dan bahwa kita tidak selevel dengan mereka, tetapi saya rasa sudah saatnya kita mengubah pemikiran itu."

Sementara itu, Ikura, vokalis YOASOBI, juga yakin bahwa J-Pop bisa menjadi fenomena global. "Baru-baru ini di Los Angeles, kami melihat sendiri bagaimana musik pop Jepang bisa mengguncang dunia," katanya. Namun, tidak semua orang seoptimis mereka. Takuya Chigira, manajer Ado, percaya bahwa Jepang terlalu melebih-lebihkan pengaruh internasionalnya. Dalam wawancara dengan Real Sound, ia menyatakan bahwa banyak artis Jepang berpikir bahwa mereka sedang menaklukkan dunia, padahal kenyataannya mereka bahkan belum benar-benar masuk dalam persaingan global.

Selain itu, ia berpendapat bahwa anime tidak seharusnya menjadi satu-satunya cara untuk memperkenalkan musik Jepang ke dunia. "Meskipun anime sangat membantu dalam menyebarkan J-Pop, tetap saja itu hanyalah sebuah segmen kecil dibandingkan dengan industri musik dan hiburan secara keseluruhan." Meskipun demikian, ia yakin bahwa suatu hari nanti Ado akan bersaing untuk memenangkan Grammy.

Pada akhirnya, pertanyaannya adalah apakah musik Jepang benar-benar dapat menancapkan dirinya di pasar global atau akan terus dianggap sebagai sekadar musik anime. Kesuksesan yang diraih YOASOBI dan musisi Jepang lainnya membuktikan bahwa ada potensi besar bagi musik Jepang untuk berkembang di kancah internasional. Namun, tantangan tetap ada mulai dari persaingan dengan industri musik global hingga cara mereka memperkenalkan musiknya tanpa bergantung pada anime semata. Waktu akan menjawab apakah J-Pop bisa benar-benar menjadi bagian dari arus utama industri musik dunia atau tetap menjadi genre khusus bagi penggemar tertentu.


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال