Jika membicarakan salah satu adaptasi anime yang sejak awal pengumumannya hingga penayangan setiap episodenya mendapatkan antusiasme luar biasa dari para penggemar dalam beberapa tahun terakhir, maka adaptasi anime Solo Leveling dari manhwa populer Korea Selatan layak masuk ke daftar teratas.
Adaptasi anime Solo Leveling terbukti sukses diterima oleh para penggemar, baik yang sudah membaca manhwanya maupun yang belum. Anime ini berhasil menjadi fenomena luar biasa di kalangan penikmat anime, dengan kualitas animasi yang sesuai harapan. Tak mengherankan jika Solo Leveling mencapai tingkat popularitas yang luar biasa.
Solo Leveling sendiri telah mendapatkan dua musim adaptasi anime, dan musim kedua telah selesai beberapa bulan lalu. Musim ini mendapat sambutan hangat serta ulasan positif dari penggemar global. Kesuksesan Solo Leveling tak hanya dirasakan di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini menjadi bukti bahwa Intellectual Property (IP) lokal dari Korea Selatan mampu bersaing dalam industri animasi global, bahkan bisa menjadi pesaing serius anime Jepang. Karena itulah, tak mengherankan jika pemerintah Korea Selatan berinvestasi besar pada industri animasi ke depannya.
Namun, kesuksesan besar adaptasi anime Solo Leveling tentu tak terjadi begitu saja,tentunya banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan Solo Leveling dan Baru-baru ini, salah satu tokoh penting di industri anime mengungkapkan alasan di balik keberhasilan anime ini.
Dalam wawancara terbaru dengan Japan Anime News, CEO MyAnimeList, Atsushi Mizoguchi, membahas fenomena global Solo Leveling dan menjelaskan bahwa menurutnya, kesuksesan anime ini bukan semata-mata karena format webtoon-nya, melainkan karena ceritanya yang sangat bagus sesederhana itu.
Wawancara tersebut menyoroti pertumbuhan luar biasa anime dan manga di luar Jepang dalam beberapa tahun terakhir, serta bagaimana layanan seperti Crunchyroll dan Netflix berinvestasi besar dalam produksi anime. Namun disisi lain, disebutkan bahwa manga tradisional masih berjuang menarik pembaca baru, terutama karena format horizontalnya yang dianggap ketinggalan zaman dibandingkan dengan format vertikal webtoon, yang lebih ramah untuk dibaca melalui ponsel pintar seperti Solo Leveling.
Ketika ditanya apakah audiens internasional kini lebih menyukai format webtoon yang mudah diakses melalui ponsel ketimbang manga cetak tradisional, Mizoguchi menjawab:
“Meskipun Solo Leveling sangat populer, banyak penggemar manga masih membaca melalui komputer. Di MyAnimeList, penggunaan antara PC dan smartphone kira-kira 50/50. Saya pikir Solo Leveling berhasil karena merupakan karya yang luar biasa, bukan karena webtoon lebih mudah dibaca.”
Ia juga mengakui keunggulan format webtoon yang memang dirancang untuk perangkat seluler:
“Webtoon enak dibaca di layar kecil, sedangkan manga dibuat untuk kertas. Saat membaca manga di ponsel, kita harus memperbesar gambar untuk melihat teks atau detail gambar, dan itu bisa merepotkan. Namun dengan webtoon, kamu cukup menggulir ke bawah dan selesai.”
Menariknya, pada era 1990-an, ketika anime mulai populer di Barat, banyak penerbit mencoba menyesuaikan manga dengan selera Amerika, salah satunya dengan membalik urutan bacaan dari kanan-ke-kiri menjadi kiri-ke-kanan. Bahkan, beberapa menerbitkan versi komik Amerika dari serial seperti Tenchi Muyo! agar lebih mudah diakses. Namun kini, semuanya telah berubah. Karya seperti Solo Leveling dan Jujutsu Kaisen laris manis di Amerika Serikat, meskipun berasal dari budaya yang sangat berbeda dan memiliki gaya khas Jepang atau Korea.
Melihat pencapaian ini, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak adaptasi dari manhwa dan webtoon berkualitas lainnya yang mengikuti jejak serupa. Dan bagi penggemar, ini tentu menjadi awal yang menjanjikan untuk menikmati ragam cerita epik dari berbagai belahan dunia dalam bentuk animasi yang memukau.
Solo Leveling adalah web novel bergenre portal fantasi asal Korea Selatan yang ditulis oleh Chugong. Novel ini diserialisasikan di platform komik dan fiksi digital milik Kakao, yaitu KakaoPage, mulai tanggal 25 Juli 2016, dan kemudian diterbitkan oleh D&C Media di bawah label Papyrus sejak 4 November 2016. Versi bahasa Inggris dari novel ini telah dilisensikan oleh Yen Press.
Adaptasi webtoon dari Solo Leveling pertama kali diserialisasikan di KakaoPage pada 4 Maret 2018; diilustrasikan oleh Jang Sung-rak (Dubu). Musim pertama webtoon ini berakhir pada 19 Maret 2020, disusul oleh musim keduanya yang tayang dari Agustus 2020 hingga Desember 2021. Webtoon ini juga telah dilisensikan dalam bahasa Inggris oleh Yen Press. Per bab-nya telah dikompilasi dan diterbitkan dalam 13 volume oleh D&C Media hingga November 2024.Adaptasi anime dari seri ini yang diproduksi oleh A-1 Pictures tayang dari Januari hingga Maret 2024. Musim keduanya, yang diberi subjudul Arise from the Shadow, tayang dari Januari hingga Maret 2025.