Film animasi Jumbo berhasil meraih kesuksesan luar biasa, tidak hanya dari segi ulasan positif para penonton yang merasa puas dengan kualitas film animasi buatan Indonesia ini, tetapi juga dari segi pendapatan. Jumbo telah berhasil ditonton oleh jutaan orang dan menjadi salah satu film animasi lokal yang paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir.
Namun di balik keberhasilan tersebut, terdapat banyak hal menarik yang terjadi selama proses pembuatannya. Mulai dari proses pengerjaan yang memakan waktu hingga lima tahun, melibatkan ratusan kreator lokal, hingga pemilihan pengisi suara yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah keterlibatan artis multitalenta, Cinta Laura.
Dalam film Jumbo, Cinta Laura dipercaya untuk mengisi suara karakter ibu dari Meri. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Selain memberikan suara untuk karakter tersebut, Cinta juga turut berkontribusi dalam pengembangan karakter ibu Meri, termasuk melalui perubahan yang berdampak positif bagi karakter dan juga film.
Menurut Cinta, proses kreatif dalam film animasi ini berlangsung menarik. Ia menyebutkan bahwa, seperti dalam produksi film live-action, terdapat diskusi dua arah antara pengisi suara dan sutradara dalam menentukan arah karakter. Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa improvisasi dalam proses tersebut, salah satunya terkait penggunaan bahasa dalam dialog karakternya.
Awalnya, karakter ibu Meri dirancang memiliki latar belakang Belanda dan menggunakan bahasa Belanda dalam beberapa bagian dialog. Namun, Cinta menyampaikan bahwa dirinya tidak fasih berbahasa Belanda dan merasa lebih nyaman menggunakan bahasa Jerman. Ia juga pernah mengalami kesulitan dalam pengucapan bahasa Belanda saat mengerjakan proyek lain.
Menyadari hal tersebut, sutradara Ryan memutuskan untuk mengubah dialog menjadi berbahasa Jerman. Selain menyesuaikan dengan kemampuan Cinta, penggunaan bahasa Jerman juga didukung oleh adanya referensi sejarah indonesia yang relevan dapat menjadi latar belakang karakter ibu Meri bisa berbahasa jerman
“Iya, awalnya mau pakai bahasa Belanda, tetapi karena aku enggah fasih bahasa Belanda, maka diganti ke bahasa Jerman,” ungkapnya.
Cinta menilai perubahan bahasa ini sebagai sebuah keuntungan, terutama jika Jumbo dirilis di Jerman. Ia merasa penonton di sana dapat melihat kefasihannya dalam berbahasa Jerman secara otentik, bukan sekadar meniru.
Sebagai aktris dan penyanyi, Cinta Laura mengungkapkan rasa bahagianya bisa menjadi bagian dari proyek film animasi Jumbo. Sejak kecil, ia dikenal sebagai penggemar film animasi, sehingga keterlibatannya dalam proyek ini menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya.