Dalam sebuah cerita, terkadang terdapat karakter yang tampak sangat kuat bahkan terlalu kuat hingga dianggap tidak akan mati sampai akhir cerita. Hal ini kerap terjadi dalam berbagai cerita dari franchise besar, termasuk Jujutsu Kaisen.
Dalam Jujutsu Kaisen, dikenal satu karakter yang sangat kuat, yaitu Gojo Satoru. Sejak awal, ia telah digambarkan sebagai karakter yang luar biasa, bahkan mendapat julukan sebagai "penyihir terkuat" di dunia Jujutsu Kaisen pada masa tersebut. Namun, pada akhirnya, Gojo harus menghadapi kekalahan dan kematian di tangan antagonis utama, Ryomen Sukuna.
Kematian Gojo Satoru sempat mengejutkan dan mengecewakan banyak penggemar. Sosok favorit yang begitu kuat dan disukai ternyata harus tumbang. Bahkan setelah manga Jujutsu Kaisen tamat hampir satu tahun lalu, sebagian penggemar terutama penggemar berat Gojo masih belum bisa menerima kenyataan tersebut.
Akhirnya, Gege Akutami selaku pencipta Jujutsu Kaisen pun memberikan penjelasan. Ia mengungkapkan bahwa kematian Gojo bukanlah keputusan mendadak, melainkan sesuatu yang sudah direncanakan sejak awal cerita.
Selama ini, Akutami pernah mengatakan bahwa dari empat karakter utama Yuji, Megumi, Nobara, dan Gojo hanya satu yang akan selamat atau hanya satu yang akan mati. Kini, kita tahu bahwa sosok yang dipilih untuk gugur adalah Gojo. Dan itu bukanlah suatu kebetulan. Bahkan jika Gojo adalah satu-satunya yang selamat, ia tetap akan berakhir menyedihkan, memikul semua beban dan kesalahan seorang diri. Maka dari itu, menurut Akutami, dengan meninggal, Gojo justru bisa kembali bersatu dengan orang-orang yang dicintainya, meskipun itu berarti mewariskan tanggung jawab kepada generasi penyihir berikutnya.
Tak hanya itu, Akutami juga menjelaskan bagaimana Gojo bisa kalah. Hal ini sempat membingungkan banyak pembaca karena Bab 235 berakhir dengan kemenangan Gojo, tapi Bab 236 dibuka dengan Gojo berada di alam akhirat. Menurut Akutami, setelah melepaskan teknik Imaginary: Purple, Gojo terlalu percaya diri dan mengira Sukuna tak lagi punya kartu as, apalagi setelah Mahoraga tumbang. Namun sayangnya, kelengahan sesaat itu cukup bagi Sukuna untuk melancarkan Universal Slash serangan yang, meskipun dengan logika agak meragukan, dikatakan mampu menembus Infinity milik Gojo.
Reaksi dari penggemar pun cepat bermunculan. Banyak yang menganggap kematian Gojo seharusnya bisa dihindari. Mereka percaya bahwa jika Gojo tidak terlalu emosional, ia bisa mengalahkan Sukuna dengan mudah,banyak penggemar masih kurang setuju dengan alasan tersebut terlebih mempertanyakan bagaimana mungkin penyihir terkuat bisa melakukan kesalahan fatal di momen sepenting itu
Namun, ada juga yang memahami keputusan Akutami. Jika Gojo menang, maka cerita tidak akan memiliki ketegangan atau klimaks yang epik. Justru karena Gojo kalah, protagonis utama Yuji Itadori punya kesempatan untuk bersinar dan mendapatkan panggung yang seharusnya didapatkan sebagai protagonis sampai akhirnya menghadapi dan mengalahkan Raja Kutukan Ryomen Sukuna dan juga berhasil membalaskan kematian dari gurunya .
Kini, setelah manga Jujutsu Kaisen berakhir, kematian Gojo masih menjadi topik hangat di kalangan komunitas penggemar. Ada yang masih terluka, ada pula yang mencoba menerima, tapi yang pasti, Gojo meninggalkan kekosongan besar dalam sejarah Jujutsu Kaisen. Dan meski Akutami yakin itu adalah keputusan yang tepat, banyak penggemar masih merasa kehilangan.