Setelah sukses memperkenalkan tim superhero Guardians of the Galaxy ke dalam semesta MCU dan menutup triloginya dengan sangat baik, Marvel Studios tampaknya tak ragu untuk kembali menghadirkan tim baru ke dalam MCU. Menariknya, tim superhero kali ini akan membawa nuansa berbeda, karena terdiri dari para antihero. Tim tersebut adalah Thunderbolts.
Thunderbolts akan diperkenalkan dalam film berjudul sama, dan sebagian besar anggotanya sebenarnya sudah lebih dulu muncul dalam film atau serial MCU sebelumnya. Oleh karena itu, bagi penonton baru, disarankan untuk menonton beberapa film atau serial terdahulu agar dapat memahami latar belakang masing-masing karakter.
Di balik produksi film Thunderbolts, ada sejumlah hal menarik yang patut disorot. Salah satunya adalah penggunaan practical effects (efek praktikal) yang lebih dominan dibandingkan visual effects (CGI). Ini menjadi langkah berani Marvel Studios dalam menghadirkan pengalaman visual yang lebih nyata bagi penonton.
Film Thunderbolts akan memperkenalkan tim baru berisi para pembunuh bayaran dan tentara super berbahaya. Meskipun tidak memiliki kekuatan super sebesar versi komiknya seperti Atlas dan Moonstone, versi MCU dari Thunderbolts adalah tim operasi rahasia yang mematikan dan semakin tidak stabil karena dipimpin oleh Valentina Allegra de Fontaine.
Sebastian Stan, pemeran Bucky Barnes, dalam wawancaranya bersama Deadline, mengungkapkan bahwa film ini akan lebih menonjolkan aksi nyata. “Banyak hal dalam film ini yang benar-benar dilakukan secara praktikal,” ujarnya. Ia menekankan bahwa penonton dapat membedakan dengan jelas antara efek praktikal dan CGI. Stan juga menyampaikan antusiasmenya terhadap chemistry antara para pemain seperti David Harbour, Florence Pugh, Wyatt Russell, dan Julia Louis-Dreyfus.
Berikut kutipan lengkap dari Sebastian Stan:
“Saya rasa kamu tidak bisa membandingkannya dengan film Marvel sebelumnya, dan itu karena karakter-karakter dalam film ini dan para aktornya. Saya tidak bisa membayangkan pengalaman yang lebih menyenangkan daripada yang saya alami bersama David Harbour, Florence Pugh, Wyatt Russell, dan Julia Louis-Dreyfus. Maksud saya, setiap orang dari mereka lucu, mereka murah hati, dan saya rasa banyak dari chemistry itu benar-benar masuk ke dalam film, dan saya sangat antusias orang-orang bisa melihatnya.
Film ini sedikit seperti The Breakfast Club. Ia memiliki nuansanya sendiri, lucu, nyata, dan kami melakukan aksi nyata seperti ketika kamu melihat truk meledak, itu memang benar-benar truk yang meledak. Bukan CGI. Marvel benar-benar ingin film ini memiliki ciri khasnya sendiri. Ada banyak hal dalam film ini yang benar-benar dilakukan secara praktikal, dan saya pikir itu berdampak besar, karena orang-orang itu pintar. Saya rasa penonton tahu.”
Komentar Stan menjadi sinyal positif bahwa Marvel serius dalam proses pascaproduksi. Meskipun CGI menawarkan fleksibilitas tinggi, efek digital belum bisa menyamai realisme dari efek praktikal. Hal ini bukan karena detail yang kurang, tetapi karena efek praktikal menghadirkan ketidaksempurnaan alami seperti tekstur, gerakan, dan berat objek nyata dan elemen yang secara halus terasa lebih “nyata” bagi penonton.
Efek praktikal juga sangat membantu dalam proses pembuatan CGI. Misalnya, pada film Iron Man, perbedaan kualitas antara armor Mark I-III yang dibuat dengan kostum nyata lalu ditingkatkan dengan CGI sangat terasa jika dibandingkan dengan armor seperti Hulkbuster atau Iron Man Mark 50 yang sepenuhnya diciptakan lewat CGI.
Film MCU seperti Avengers: Endgame dan Spider-Man: No Way Home memang sarat dengan CGI dan adegan aksi besar. Namun, Thunderbolts hadir tanpa monster Gamma, dewa Asgard, atau penyihir. Dengan pendekatan yang lebih realistis, film ini justru menawarkan pertarungan antar tentara super yang lebih membumi dan mungkin terasa lebih “nyata” serta memikat.
Meski demikian, film ini tetap menyisakan ruang untuk unsur fiksi ilmiah lewat kehadiran karakter Sentry yang diperankan oleh Lewis Pullman, yang diperkirakan akan membawa aksi berbalut CGI kelas berat dalam porsi yang tetap seimbang.