Sutradara One Piece Megumi Ishitani Kecam AI yang Tiru Ghibli style

Chat GPT milik OpenAI baru-baru ini meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengubah foto menjadi gaya salah satu studio anime terkenal, yaitu Studio Ghibli. Fitur ini memicu kontroversi, dan topik "edit foto Ghibli style dengan AI" menjadi perbincangan hangat dalam beberapa minggu terakhir.

Sebagian orang mendukung penggunaan artificial intelligence(AI) untuk mengedit foto dalam gaya Ghibli. Namun, tak sedikit pula yang menentangnya. Bahkan, beberapa pelaku industri anime mulai menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap langkah yang dilakukan OpenAI melalui fitur baru Chat GPT yang dapat mengubah foto menjadi style kartun khas Studio Ghibli. Salah satu kritik  yang cukup menarik perhatian berasal dari sutradara yang dikenal dari karyanya pada anime One piece .

Megumi Ishitani, yang dikenal lewat karyanya dalam serial One Piece dan episode spesial One Piece: Fan Letter, secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya terhadap generator gambar milik OpenAI, yang dianggap meniru gaya khas Studio Ghibli. Melalui beberapa unggahan di X, Ishitani mengungkapkan bahwa ia benar-benar menentang penggunaan alat seperti ini, bahkan di Jepang. Ia menilai bahwa tindakan tersebut dapat merusak nilai dari merek Ghibli.

Ishitani mempertanyakan apakah Studio Ghibli benar-benar memberikan izin kepada OpenAI untuk meniru gaya visual mereka, dan menyampaikan kekhawatirannya bahwa materi Ghibli mungkin digunakan tanpa izin dalam pelatihan model AI. “Tidak mungkin Ghibli resmi memberikan izin, kan!? Ini tanpa izin, kan?!” tulis Ishitani dalam salah satu unggahannya di X. Di unggahan lain, ia menambahkan, “Saya ingin mereka mengambil tindakan hukum. Saya tidak tahan melihat Ghibli diperlakukan dengan begitu murahan.”

Jika benar bahwa OpenAI menggunakan materi Studio Ghibli tanpa izin, hal ini bisa menjadi kasus serius pelanggaran hak cipta. Namun, meskipun kontroversi terus berkembang, OpenAI dan CEO-nya, Sam Altman, tetap mempromosikan generator gambar mereka yang diluncurkan pada 25 Maret 2025 bersamaan dengan GPT-4o tanpa memberikan tanggapan terhadap keluhan dari para penggemar maupun profesional industri.

Isu ini menjadi semakin sensitif karena Hayao Miyazaki, salah satu pendiri Studio Ghibli, selama ini dikenal sangat menentang penggunaan gambar berbasis AI dalam karya animasi. Hingga saat ini, Studio Ghibli belum memberikan pernyataan resmi. Meskipun beredar surat penghentian dan pengabaian yang diklaim ditujukan kepada OpenAI, pihak Studio Ghibli membantah keasliannya dan belum mengungkapkan apakah mereka akan mengambil langkah hukum lebih lanjut.

Megumi Ishitani bukan satu-satunya yang menyuarakan kritik. Chance Huskey, Wakil Presiden dari GKIDS (distributor resmi film Ghibli di Amerika Utara), juga memberikan komentar tidak langsung dengan menyatakan bahwa kita hidup di era di mana teknologi berusaha meniru manusia. Pernyataannya muncul setelah kesuksesan pemutaran ulang Mononoke Hime, yang memecahkan rekor box office di Amerika Serikat.

Di media sosial, banyak warganet menyatakan dukungannya kepada Ishitani. Mereka berpendapat bahwa AI mencuri hasil karya para seniman tanpa memberikan imbalan atau penghargaan yang layak. Kontroversi seputar peran AI dalam dunia animasi terus membesar, dan kini publik menantikan langkah resmi yang akan diambil oleh Studio Ghibli.


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال