Studio Ghibli Bantah Mempermasalahkan Gambar Hasil AI Bergaya Anime Ghibli


Adaptasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai industri semakin pesat. Teknologi AI kini memberikan berbagai kemudahan, termasuk menjadi teman diskusi dalam menulis atau mencari ide. Selain itu, AI juga mampu menghasilkan gambar bahkan video hanya dengan perintah (prompt) dari pengguna.

Dalam bidang kreatif, AI berperan besar dalam membantu proses editing gambar dan video, mempercepat pekerjaan, serta meningkatkan efisiensi. Banyak orang kini mulai terbiasa dengan kehadiran teknologi AI. Namun, adaptasi AI dalam industri kreatif juga kerap menimbulkan perdebatan, seperti yang terjadi beberapa minggu terakhir mengenai AI yang dapat mengubah gambar menjadi ilustrasi bergaya anime Ghibli dalam waktu singkat.

Baru-baru ini, terjadi kontroversi di media sosial setelah beredar dokumen palsu yang diklaim berasal dari Studio Ghibli. Dokumen tersebut menuduh salah satu platform AI besar telah melanggar hak cipta mereka dengan fitur yang mengubah foto menjadi ilustrasi bergaya Ghibli. Surat palsu itu menyebutkan bahwa platform tersebut harus ditutup atau akan menghadapi tindakan hukum. Namun, Studio Ghibli dengan tegas membantah kebenaran surat tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan peringatan semacam itu.

Kontroversi ini bermula ketika banyak pengguna di X (Twitter) mulai membagikan gambar hasil AI yang meniru gaya khas Studio Ghibli. Tren ini semakin berkembang setelah OpenAI mengumumkan fitur baru pembuat gambar di platform ChatGPT, yang memungkinkan pengguna menciptakan ilustrasi bergaya Ghibli dengan mudah.

Pada 26 Maret 2025, seorang pengguna di X memposting tentang platform AI yang mampu mengubah foto apa pun menjadi ilustrasi bergaya Ghibli. Namun, keesokan harinya, pengguna yang sama membagikan gambar surat yang diklaim sebagai peringatan resmi dari Studio Ghibli. Surat tersebut menuduh platform AI itu melanggar hak cipta dan mengancam akan mengambil tindakan hukum jika tidak ditutup.


Berita ini dengan cepat menyebar di media sosial, bahkan beberapa media besar, termasuk NHK, mulai melaporkan bahwa Studio Ghibli telah melakukan intervensi resmi. Namun, ketika NHK menghubungi Ghibli, pihak studio membantah telah mengeluarkan surat peringatan tersebut. "Kami tidak mengeluarkan surat peringatan apa pun," tegas mereka, menyatakan bahwa dokumen tersebut adalah pemalsuan.

Meskipun Studio Ghibli telah membantah keterlibatan mereka dalam insiden ini, mereka belum memberikan pernyataan apakah akan mengambil langkah hukum terkait penggunaan gaya visual mereka dalam konten yang dihasilkan AI. Untuk saat ini, kejadian ini tampaknya hanya menjadi kasus disinformasi yang viral. Namun, insiden ini tetap menjadi pengingat tentang meningkatnya kekhawatiran terkait hak cipta di era kecerdasan buatan.


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال