Adaptasi anime bisa memberikan efek positif pada sebuah franchise, memperluas jangkauan popularitasnya ke audiens yang lebih luas. Namun, tidak jarang juga adaptasi anime justru berbalik menjadi bumerang, terutama jika hasil produksinya tak sesuai ekspektasi penggemar. Hal inilah yang tampaknya terjadi pada adaptasi anime dari manhwa terkenal The Beginning After the End (TBATE).
Baru tayang dua episode, anime The Beginning After the End sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar. Kualitas animasi yang dianggap mengecewakan membuat gelombang kritik datang dengan cepat dan tajam. Bahkan, sejumlah penggemar sampai mengajukan petisi agar kualitas adaptasi anime ini diperbaiki.
Menghadapi situasi tersebut, sang penulis sekaligus pencipta TBATE, TurtleMe, memutuskan untuk angkat bicara melalui sebuah postingan panjang di Reddit. Tujuannya adalah untuk menjernihkan keadaan dan meredakan ketegangan yang muncul di komunitas.
Sejak awal, TurtleMe mengakui bahwa ia menyadari kritik dan diskusi yang berkembang di media sosial. Namun alih-alih merespons dengan emosi negatif, ia justru menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari penggemar setianya.
“Keadaannya sudah cukup ramai, kekurangan kata yang lebih tepat. Saya benar-benar tersentuh dengan pesan-pesan tulus yang saya terima. Selama hampir sepuluh tahun menulis TBATE, cerita ini telah membentuk komunitas yang luar biasa,” tulisnya.
TurtleMe juga menjelaskan bagaimana perannya berubah sejak karyanya tumbuh menjadi franchise besar. Ia menceritakan perjalanan adaptasi anime sebagai proses yang penuh tantangan, apalagi dengan banyak pihak yang terlibat seperti Tapas, Studio A-Cat, dan Crunchyroll.
“Dulu saya hanya menulis sendiri di pojok kedai kopi. Sekarang, saya punya tim, rekan kerja, pembaca, dan setiap tahap baru membawa tantangan sendiri. Setiap orang punya visi berbeda tentang seperti apa TBATE seharusnya. Pada akhirnya, pasti ada perbedaan kreatif, tapi saya percaya semua pihak memberikan yang terbaik dari diri mereka.”
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak selamanya memiliki kendali penuh atas keputusan produksi adaptasi anime. Meski begitu, ia tetap menunjukkan kepercayaan terhadap tim produksi yang terlibat.
“Di industri anime, sangat jarang penulis punya kendali atas detail proyek sejak awal. Ini cukup berat bagi saya, karena saya terbiasa mengawasi segalanya, dari novel sampai komik. Tapi saat kamu mencintai sesuatu entah itu hewan peliharaanmu, ceritamu, atau anakmu dan menghadapi masalah, kamu tidak langsung membuangnya. Kamu mendukung dan membantunya tumbuh.”
TurtleMe juga mengingat kembali masa awal adaptasi TBATE ke dalam bentuk manhwa yang saat itu juga menuai kritik.
“Kami hanya bisa membuat bab dengan 30–50 panel jauh lebih sedikit dari ‘standar’ industri. Tapi berkat dukungan penggemar, tim kami berkembang dan kualitas meningkat. Ini tidak jauh berbeda.”
Menjelang akhir pesannya, TurtleMe mengajak komunitas penggemar untuk tetap menjadi komunitas yang sehat dan saling menghormati.
“Saya tidak meminta kalian menyukai sesuatu yang memang tidak kalian sukai, tapi tolong, tetaplah hormat dan jadi contoh yang baik di lautan luas bernama internet. Banyak kreator melihat fandom-nya sebagai pedang bermata dua. Saya bersyukur bisa menggenggam pedang itu, dan itu dimulai dengan mengakui serta menghormati kedua sisinya.”
Sebagai penutup, ia mengumumkan bahwa dirinya akan hadir di Sakura-Con, dan menjanjikan pengumuman spesial untuk para penggemar yang hadir di sana.Pesan tulus dari TurtleMe ini memicu beragam reaksi. Banyak yang memuji kejujurannya dalam menyampaikan perasaan, sementara sebagian lainnya masih menyuarakan kekecewaan atas kualitas animenya.
Namun, satu hal yang jelas TurtleMe tetap menunjukkan bahwa ia peduli terhadap komunitas pembaca dan ingin menjaga hubungan yang nyata dan tulus dengan para penggemarnya sebuah sikap yang cukup langka di industri hiburan saat ini.