Film animasi Jumbo telah meraih popularitas dan sambutan luar biasa dari para penonton berkat kualitasnya yang mengesankan. Tak heran jika film animasi ini juga berhasil mencetak kesuksesan besar. Namun, perjalanan menuju keberhasilan tersebut bukanlah hal yang mudah. Proses produksi Jumbo sendiri memakan waktu sangat panjang hingga lima tahun dan melibatkan ratusan kreator animasi Indonesia demi mewujudkan film ini dan masih banyak fakta menarik di balik layar film jumbo.
Di balik kesuksesan dan popularitas luar biasa yang diraih Jumbo, ada banyak hal menarik yang patut disorot. Salah satunya adalah sejumlah fakta unik yang menunjukkan betapa spesialnya pencapaian film ini. Berikut beberapa fakta menarik dari kesuksesan film animasi Jumbo.
1. Box Office di Minggu Pertama
Sejak tayang perdana di bioskop, film animasi Jumbo langsung mencuri perhatian para penonton. Di hari pertama, film ini berhasil meraih 60 ribu penonton. Angka ini terus meningkat secara signifikan, dengan total 140.179 penonton di hari kedua lebih dari dua kali lipat. Pada hari ketiga, jumlah penonton kembali melonjak menjadi 255.084, setelah mendapatkan tambahan lebih dari 115 ribu penonton dalam sehari.
Tren positif ini terus berlanjut. Pada hari keenam, Jumbo mencatatkan lebih dari 203 ribu penonton dalam satu hari, hingga total penonton mencapai 775.502 pada 5 April 2025. Puncaknya, pada hari ketujuh, Jumbo resmi meraih lebih dari 1 juta penonton dan masuk ke jajaran film box office Indonesia pada 6 April 2025.
2. Film Animasi Indonesia Terlaris
Kesuksesan Jumbo sebagai film box office di minggu pertama penayangannya juga menjadikannya sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa. Film ini berhasil memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017), yang meraih 642.312 penonton.
Selama delapan tahun, belum ada film animasi Indonesia yang mampu melewati angka tersebut. Pencapaian ini menjadikan Jumbo sebagai barometer baru bagi industri film animasi Tanah Air dan membuka peluang besar untuk pertumbuhan animasi lokal di masa depan.
3. Film Animasi Kedua dari Visinema Pictures
Jumbo diproduksi oleh Visinema Pictures, rumah produksi yang telah dikenal dengan berbagai karya berkualitas lintas genre. Sebelumnya, Visinema juga pernah menggarap film animasi Nussa, bekerja sama dengan The Little Giantz. Film tersebut sukses secara komersial dan meraih penghargaan Film Animasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
Kesuksesan Nussa bisa jadi menjadi salah satu alasan Visinema terus mengembangkan film animasi Indonesia. Dalam produksi Jumbo, Visinema juga menggandeng Springboard dan Anami Films sebagai mitra produksi.
4. Tayang di Lebih dari 17 Negara
Kesuksesan Jumbo di pasar domestik membuktikan bahwa animasi lokal Indonesia siap merambah pasar global. Rencananya, Jumbo akan ditayangkan di lebih dari 17 negara. Beberapa negara yang sudah dipastikan menayangkan film ini mulai Juni 2025 adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Selain itu, film ini juga akan hadir di berbagai negara Asia Tengah dan Eropa, seperti Rusia, Belarus, Ukraina, Moldova, Armenia, Azerbaijan, Georgia (termasuk Abkhazia dan Ossetia Selatan), Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Estonia, Latvia, Lithuania, Turki, serta Mongolia.
5. Sorotan Global dan Dukungan Mancanegara
Popularitas Jumbo tak hanya menarik perhatian media dalam negeri, tetapi juga dilirik oleh media internasional. Salah satu media hiburan ternama, Variety, menulis ulasan khusus tentang film ini, menunjukkan pengakuan global terhadap kualitas Jumbo.
Selain itu, dukungan dari mancanegara juga mulai berdatangan. Salah satunya datang dari industri animasi Malaysia, melalui akun media sosial animasi terkenal BoBoiBoy, yang turut memberikan dukungan terhadap keberhasilan film Jumbo.
Kesuksesan film animasi Jumbo bukan hanya sekadar pencapaian angka penonton, melainkan juga tonggak sejarah baru bagi industri animasi Indonesia. Dengan kualitas animasi yang membanggakan, alur cerita yang menyentuh, serta dukungan dari ratusan kreator lokal, Jumbo membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah internasional.