Ketika menciptakan sebuah karya, tentu diperlukan banyak referensi yang bisa menjadi inspirasi dalam proses pengembangan. Hal ini juga berlaku bagi seorang penulis. Penulis yang sudah berpengalaman umumnya memiliki berbagai referensi yang membantu mereka dalam menciptakan karya. Referensi yang paling umum biasanya berasal dari karya-karya terdahulu. Misalnya, penulis light novel sering mengambil inspirasi dari light novel yang pernah mereka baca sebelumnya.
Pengetahuan yang diperoleh dari membaca karya-karya tersebut bisa menjadi fondasi untuk mengembangkan karya baru yang lebih baik. Terlebih, karya-karya yang dijadikan referensi itu biasanya telah memiliki standar tertentu yang bisa ditiru atau dijadikan acuan. Tak heran, banyak penulis light novel memiliki beberapa referensi dari karya terdahulu untuk membantu mengembangkan cerita mereka.Hal ini juga berlaku pada sang author dari Mushoku Tensei, yaitu Rifujin na Magonote.
Light novel Mushoku Tensei telah menjadi salah satu karya yang sangat sukses, bahkan mendapatkan adaptasi anime berjudul Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation yang juga meraih tanggapan positif dari para penggemar. Namun, di balik kesuksesan tersebut, Rifujin na Magonote tentu memiliki sejumlah referensi yang membantunya dalam menciptakan dan mengembangkan Mushoku Tensei. Menariknya, ia pernah membagikan daftar referensi tersebut dalam salah satu postingan di akun X (sebelumnya Twitter)-nya pada tahun 2016.
Dalam unggahan tersebut, ia menyebutkan beberapa light novel yang menjadi inspirasinya dalam menulis Mushoku Tensei.Berikut ini adalah 5 light novel yang menjadi inspirasi Rifujin na Magonote, serta bagaimana pengaruh masing-masing karya tersebut terhadap Mushoku Tensei.
1. Zero no Tsukaima
Dalam light novel Zero no Tsukaima, author Mushoku Tensei belajar bagaimana mengatur alur cerita, termasuk cara meringkas atau mempercepat waktu dalam narasi. Ia menyadari bahwa dalam volume atau bab pertama, setidaknya harus ada satu kejadian penting yang mendorong cerita maju. Saat menemukan hal ini, ia sempat berkata kepada teman-temannya di sekolah, “Zero no Tsukaima jauh lebih cepat dalam mengembangkan cerita!” Namun sayangnya, mereka tidak benar-benar memahaminya. Meski begitu, pengalaman itu menjadi salah satu kenangan terbaik menurutnya.
Zero no Tsukaima adalah serial light novel fantasi Jepang yang ditulis oleh Noboru Yamaguchi dan diilustrasikan oleh Eiji Usatsuka. Media Factory menerbitkan 20 volume dari Juni 2004 hingga Februari 2011. Serial ini sempat terhenti karena sang penulis wafat pada 2013, namun kemudian diselesaikan dalam dua volume terakhir yang dirilis pada 2016 dan 2017 oleh penulis baru berdasarkan catatan Yamaguchi. Cerita ini mengikuti kisah Louise, seorang penyihir muda yang tidak kompeten, dan Saito Hiraga, seorang pemuda dari Bumi yang dipanggil ke dunia sihir sebagai familier-nya.
2. Monogatari
Light novel Monogatari memberikan inspirasi kepada author Mushoku Tensei dalam menciptakan narasi dan percakapan yang menjadi hook kuat dan daya tarik yang membuat pembaca terus tertarik. Ia belajar bahwa jika setiap baris mengandung sesuatu yang menarik, maka paragraf berikutnya akan terasa semakin kuat. Menurutnya, jika seseorang mampu menulis kalimat yang menarik di setiap baris, maka karyanya bisa menjadi legenda.
Monogatari adalah seri light novel karya Nisio Isin dengan ilustrasi oleh Vofan. Ceritanya mengikuti Koyomi Araragi, seorang siswa SMA yang selamat dari serangan vampir dan kemudian membantu gadis-gadis yang mengalami fenomena supranatural. Cerita-cerita ini sering menjadi metafora dari permasalahan emosional dan mental. Sejak November 2006, Kodansha telah menerbitkan 29 volume seri ini di bawah label Kodansha Box.
3. Neko no Chikyūgi
Dari Neko no Chikyūgi, author Mushoku Tensei mendapatkan inspirasi dalam menulis adegan pertarungan yang cepat dan intens. Meskipun ia bukan penggemar besar adegan pertempuran dalam novel, light novel ini menyajikannya dengan sangat baik sehingga ia membaca ulang beberapa kali demi mempelajarinya.
Neko no Chikyūgi adalah light novel karya Mizuhito Akiyama dengan ilustrasi oleh Yu Shiina. Diterbitkan oleh ASCII Media Works di bawah label Dengeki Bunko sejak 10 Januari 2000, ceritanya mengambil latar masa ketika para misionaris memburu para Skywalker. Tokoh utamanya adalah seekor kucing kecil bernama Yuu, Skywalker ke-37, yang mewarisi semangat dan teknologi dari Skywalker sebelumnya. Cerita ini menghadirkan kombinasi unik antara fiksi ilmiah dan spiritualitas, yang berpadu dalam latar dunia futuristik yang kompleks.
4. Accel World
Tema isekai dalam Mushoku Tensei tentu menghadirkan tantangan tersendiri bagi sang author. Namun melalui light novel Accel World, ia belajar membangun worldbuilding yang kompleks namun tetap mudah dipahami. Ia menyadari bahwa tidak masalah mengikuti struktur cerita standar—terutama saat menciptakan dunia yang rumit, justru lebih baik membuatnya tetap mudah diikuti.
Accel World adalah light novel karya Reki Kawahara dengan ilustrasi oleh HIMA. Novel pertama dalam seri ini memenangkan Penghargaan Utama Dengeki Novel ke-15 pada tahun 2008 dan mulai diterbitkan pada 10 Februari 2009 oleh ASCII Media Works di bawah label Dengeki Bunko. Hingga Maret 2024, telah terbit sebanyak 27 volume.
5. Isekai Meikyuu de Harem wo
Ketika sebuah karya berpindah medium, dari novel cetak ke novel web, tentu diperlukan penyesuaian dalam penyajiannya. Hal ini juga dialami oleh Mushoku Tensei. Sang author mendapatkan banyak pelajaran saat membaca Isekai Meikyuu de Harem wo, khususnya tentang bagaimana menulis cerita yang nyaman dibaca di peramban atau browser.
Karya tersebut memberinya contoh yang sangat baik mengenai bagaimana membuat cerita menarik dalam format web novel.Isekai Meikyuu de Harem wo adalah light novel karya Shachi Sogano dengan ilustrasi oleh Shikidouji. Serial ini awalnya dipublikasikan secara daring di situs Shōsetsuka ni Narō dari tahun 2011 hingga 2019. Kemudian diakuisisi oleh Shufunotomo dan telah diterbitkan dalam 13 volume sejak Desember 2012 di bawah label Hero Bunko.
Dari berbagai light novel yang telah dibaca dan dipelajari oleh author Mushoku Tensei, kita bisa melihat bagaimana setiap karya memberikan inspirasi dan pelajaran tersendiri dalam membentuk gaya bercerita, teknik penulisan, hingga pengembangan dunia dan karakter.semuanya memberikan kontribusi penting dalam membentuk Mushoku Tensei sebagai salah satu karya isekai yang paling berkesan.